ALDO SIANTURI

ENTERTAINMENT | BRAND | MARKET INSIGHTS

Menu
  • Home
  • ABOUT
Menu

SIASAT SINGAPORE MENYELAMATKAN PASAR MUSIKNYA

Posted on 12 August, 2020 by Aldo Sianturi

Setiap hari semua orang berjuang dengan caranya masing-masing agar bisa melalui multiple effect dari pandemik covid-19. Untuk mengetahui situasi terkini yang dihadapi oleh para praktisi musik global, saya selalu meluangkan waktu untuk berbincang dengan mereka. Sebelumnya saya sempat membahas banyak ‘angle’ dengan praktisi bisnis musik dari Filipina, Hong Kong, Australia/New Zealand dan kemarin giliran Singapore, tetangga kita yang ekspansif dan memiliki enerji kreatif.

Sampai sekarang belum ada tanda-tanda dari Pemerintah Singapore untuk memberikan izin keramaian bagi klub atau tempat konser manapun. Senada dengan negara-negara sebelumnya dimana musisinya mendapatkan bantuan sosial dari Pemerintah. Meski negara ini sangat ketat memperlakukan kebijakan ‘social distancing’ namun mereka juga telah berpikir cukup jauh untuk mencari manuver alternatif dalam mempertimbangkan efek kebijakan pembatasan kapasitas yang mungkin akan dihadapi dan tentunya tidak akan mendatangkan pemasukan yang optimal bagi para Promoter dan Event Organizer.

Para pelaku event cukup terpukul karena dengan mendatangkan musisi dunia tampil di Singapore adalah kesempatan besar untuk mendapatkan portfolio bisnis dan margin yang sehat dibandingkan dengan menggeluti konser musisi lokalnya yang indeksnya terbatas sejak sekian lama. Situasi ini menjelaskan kalau pemasukan musisi lokal Singapore utamanya diterima dari Streaming, Brand Sponsor dan Synchronization Deal.

Situasi yang terbatas ini tetap memberikan ruang tumbuh untuk beberapa musisi yang sedang naik daun di Singapore seperti Nathan Hartono, Tanya Chua, Jasmine Sokko, Gentle Bones, Kit Chan, JJ Lin, Stephanie Sun, RRILEY, iNCH, Sezairi, Narelle dan Aisyah Aziz. Melalui ‘virtual sessions’ yang kerap dilakukan lambat laun, hubungan langsung antara musisi dengan penggemarnya semakin terkoneksi dengan baik dan menjadi ventilasi enerji positif antara dua belah pihak. Namun saturasi juga tidak dapat dihindarkan atas aktivitas serupa yang dilakukan banyak nama dalam waktu bersamaan. Boleh disimpulkan bahwa di semua negara mengalami problem yang sama dalam perihal teknis yang berhubungan dengan kualitas penerimaan audio visual atas kinerja jaringan internet.

Pergerakan virtual yang paling jelas terlihat adalah keseriusan Branded yaitu sebuah konektor industri entertainment dunia untuk Music, Gaming, Digital, Marketing yang telah berulang-kali menggelar event konferensi dalam skala luas melalui payung besar yang bernama All That Matters. Beberapa program yang dikurasi di masa pandemik adalah Music Matters Live from Home dan All That Matters Online Series. Mereka sanggup mempertemukan personil Simple Plan dengan beragam profil domestik.

Banyak praktisi bisnis musik Indonesia hilir mudik datang ke Singapore tetapi sayangnya belum ada satu pemodal besar yang punya nyali untuk mengadopsi apa yang sudah dilakukan dalam memperkuat posisi bisnis musik. Kita selalu lupa kalau kita punya modal besar yaitu populasi kaum muda dan tidak mau repot. Sekian!!

@2020/AldoSianturi/Photo: DiscoverSG

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Articles

  • MERDI SIHOMBING “KEPALA LOKOMOTIF PRODUK BUDAYA FASHION INDONESIA” 19 November, 2020
  • DINO HAMID & DEWI GONTHA “MEMAJUKAN EKOSISTEM PERTUNJUKAN MUSIK MELALUI ASOSIASI PROMOTOR MUSIK (APMI)” 2 November, 2020
  • AB SADEWA “CORONG KOMUNIKASI PANORAMA GROUP” 23 October, 2020
  • FIDI SJAMSOEDIN “ARSITEKTUR INOVASI SABABAY” 21 September, 2020
  • 30 DEEP QUESTIONS WITH OPPIE ANDARESTA 3 September, 2020

Recent Comments

  • Aldo Sianturi on PASAR MUSIK HONG KONG TERBATAS NAMUN DINAMIS
  • Dani on PASAR MUSIK HONG KONG TERBATAS NAMUN DINAMIS
  • Ninda on 30 DEEP QUESTIONS WITH SYAHARANI
  • Joko.O on SEJUMPUT HARAPAN MUSISI UNTUK TVRI
  • Bowie Djati on MUSISI HARUS MENGELOLA KEUANGAN AGAR TIDAK MELARAT
© 2021 ALDO SIANTURI | Powered by Minimalist Blog WordPress Theme